Baru-baru ini, pemerintah mengumumkan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar diperpanjang lagi. Di tengah pandemi ini, banyaknya batasan cukup menghambat pencapaian kesejahteraan banyak orang, baik kesejahteraan fisik maupun psikologis. Misalnya, bisa di rumah dan menghabiskan waktu bersama anggota keluarga lain memang ideal. Namun, ini akan menantang bila kita melakukan semua hal bersama keluarga, secara bersamaan, dengan anggota keluarga lain. Apa hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari konflik keluarga di tengah pandemi ini?
Menghindari konflik keluarga: kualitas bukan kuantitas
Banyak sekali hal yang bisa memicu perseteruan. Misalnya, karena dianggap tidak produktif oleh orang tua ketika tampak tidak bekerja atau belajar. Atau, tidak bisa konsentrasi ketika melakukan hal tersebut karena kakak atau adik sedang melakukan hal yang sama atau menonton televisi. Begitu juga suami istri yang harus membagi peran bekerja, menjaga anak, dan melakukan pekerjaan rumah. Waktu ‘karantina’ yang ideal buat quality time malah menjadi sumber konflik.
Nah, untuk menghindari konflik antar keluarga, perlu ingat bahwa, namanya juga quality time. Jadi bukan soal seberapa banyak waktu yang dihabiskan bersama, melainkan kualitas waktu yang dihabiskan. Terbatas tidak apa-apa, asalkan interaksinya bermakna! Jadi, tidak perlu merasa bersalah bila kamu membagi waktu untuk dirimu dan pekerjaanmu dan membatasi waktu interaksi bersama keluarga.
Bagaimana menghabiskan waktu bersama keluarga
Nah, sekarang kita masuk ke cara membagi waktu. Lakukan interaksi bermakna pada waktu yang tepat. Jangan justru memilih waktu di saat semua orang sedang sibuk.
Jangan berdiskusi terlalu banyak soal pandemi. Bila ada hal positif atau progress, bagus. Namun, jangan menggebu-gebu dan membuat stress anggota ketika ada berita buruk online atau di televisi. Konsumsi berita secara moderat
Pilih waktu di mana seluruh keluarga bisa berkumpul bersama. Misalnya, ketika makan atau nonton bareng.
Bila sedang tidak sibuk atau memiliki waktu luang. Cobalah bantu anggota keluarga lain untuk melakukan kesibukan mereka. Membantu anak mengerjakan PR, membantu ayah memasak, atau ibu membersihkan rumah.
Hal lain yang bisa dilakukan bersama keluarga
Nah selain mematuhi beberapa aturan mendasar tersebut, ada beberapa hal lagi loh yang bisa kamu lakukan bersama keluarga untuk waktu berkualitas dan meningkatkan kedekatan.
Bermain game bersama-sama tentu menyenangkan. Game kolaboratif dan kompetitif di ponsel seperti Coin Master yang sedang populer cukup baik. Atau, bila punya Nintendo Switch, bermain Animal Crossing yang baru bisa membuat suasana lebih tenang. Atau, bisa bermain Mario Kart. Bila tidak suka digital, selalu bisa bermain board games seperti Exploding Kittens atau Monopoli.
Yang kedua adalah karaoke. Setelah makan, coba kumpulkan keluarga dan karaoke bareng. Bila punya mic portable atau mesin karaoke keren. Kalau nggak, cukup stel lagu di tv atau laptop dan nyanyi bersama!
Bila butuh keluar rumah, maka bercocok tanam atau berkebun juga boleh loh. Setelah bangun pagi dan olahraga bersama, coba tanam bunga atau sayur di kebun. Berkeringat bersama sambil menyerap mentari pagi akan meningkatkan mood positif sepanjang hari!
Bagaimana menghindari konflik keluarga bila terjadi
Nah, tidak terpungkiri konflik keluarga akan terjadi, baik dalam skala kecil maupun besar. Di saat seperti ini penting untuk mengingat dan melakukan beberapa hal.
Pertama adalah memastikan dirimu memiliki sikap asertif. Maklum, tidak agresif, dan berusaha setiap saat untuk memadamkan situasi panas. Bila ditegur, maka bersikaplah biasa saja. Bila sedang tidak nyaman dengan anggota keluarga lain, ambil time-out atau katakan dengan sopan dan nada datar.
Selalu ada jalan lain untuk melakukan resolusi ketika konflik akan terjadi. Tidak perlu marah atau kesal. Ingat amarah merupakan emosi sekunder. Bila dibiarkan beberapa saat, maka akan berlalu.
Apapun yang dilakukan, ingat bahwa masa-masa PSBB ini memang tidak mudah bagi banyak orang. Konflik merupakan hal yang sulit dihindari. Di sini, penting untuk tetap sabar dan meningkatkan suasana positif untuk mencairkan dan menenangkan suasana. Jangan sampai kecanggungan karena saling ngambek atau tidak bicara. Apapun yang terjadi, tetap semangat!