Tips Ampuh Meminta Bantuan dengan Orang Lain

Salah satu hal yang paling menantang ketika kita beranjak dewasa adalah meminta bantuan. Merepotkan orang lain dengan meminta tolong atau bantuan rasanya selalu tidak enak. Apa lagi orang Indonesia. Permintaan maaf biasanya duluan diucapkan sebelum ngomong soal hal lainnya.

Begitu tersampaikan, nggak jarang kita bertele-tele dan berputar-putar menyampaikannya, demi tidak mengagetkan orang yang ingin kita minta bantuannya. Susah rasanya langsung bilang “tolong bantu aku melakukan X”. Setelah diomongkan, tidak jarang kita langsung lega dan menunggu. Bila bantuan tidak datang, maka hubungan kedua pihak akan memburuk. Mau follow up, juga banyak yang merasa tidak enak.

Di artikel ini, kita akan membahas soal pentingnya meminta bantuan (secara efektif) agar win-win untuk berbagai pihak!

Mengapa meminta bantuan itu susah

Alasan psikologisnya sederhana. Terlepas besar kecilnya bantuan yang diminta, manusia cenderung takut akan penolakan. Kita takut untuk mendengar kata tidak, dan membuat harapan sirna. Setidaknya dengan tidak bertanya, kita masih memegang harapan tersebut.

Selain itu, kebanyakan orang tidak ingin berhutang budi atas bantuan yang mungkin tampak kecil bagi orang. Pasalnya, meminta bantuan bagi hal yang kecil akan membuat kita tampak lebih lemah atau kurang di mata orang lain. Ini mengancam konsep diri yang kita miliki.

Terakhir, alasannya adalah karena orang Indonesia kebanyakan suka nggak enakan. Takut merepotkan dan dilihat sebagai beban Ingin menjaga hubungan merupakan salah satu alasan utama juga.

Bagaimana meminta bantuan ketika dibutuhkan?

Virginia National Guard Soldiers trudged through high water and cut trees to clear a path for two rescue missions that transported seven adults and one child to safety at two locations on Cattail Road in the Mears, Va. area Oct. 30. The rescue mission took place two days after another high water transport required carrying a citizen who was unable to walk more than 200 yards through chest-high water. Virginia State Police had asked the Soldiers to conduct health and welfare checks at two locations they had not been able to reach. At the first location, the Soldiers had to cut through trees to enable their medium tactical truck access to the house where a family of five, including a young child, needed assistance to leave their house that was surrounded by high water. At the second location, Soldiers had to trudge through two miles of high water, cutting trees as they went, but unable to get their truck to the house where a husband and wife needed evacuation. Using the family’s boat, the Soldiers guided them about half a mile through the high water, then walked the rest of the way to the truck for evacuation. Both groups were evacuated to family members whose homes were not threatened by high water. (Photo by Command Sgt. Maj. Dennis Green, Virginia National Guard)

Tapi, tidak menutup kemungkinan kalau kita butuh bantuan dari waktu ke waktu. Di saat kita benar-benar membutuhkan bantuan, ada baiknya kita menyampaikannya dengan cara yang tidak membuat orang kesal, malas, atau segan membantumu.

Nah, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, nih. Pertama, sampaikan secara lurus dan padat. Jangan bertele-tele, berputar-putar, atau basa-basi. Bila kelak orang tahu bahwa ini hanya pembuka dari apa yang ingin disampaikan, maka kepercayaan akan berkurang.

Langsung paparkan situasi di awal dan tujuan secara jelas: kamu butuh bantuan si A dalam permasalahan yang sedang kamu hadapi. Jangan mulai dengan “wah, cuaca hari ini baik ya? Ngomong-ngomong….”.

Kedua, jangan pernah minta maaf. Meminta maaf, terutama di awal akan menurunkan kredibilitas kamu dan mengindikasikan bahwa kamu akan merugikan orang tersebut! Kamu kalau diminta bantuan dan mendengar kata maaf, pasti langsung berasumsi orang tersebut salah, kan?

Bila tidak enak, sampaikan di akhir bahwa kamu tidak bermaksud merepotkan. Jangan malah minta maaf duluan!

Ketiga, lanjutannya nih. Jangan guilt-tripping atau membuat orang merasa bersalah agar membantumu. “Kalau kamu nggak bantu, aku bakal celaka nih” atau “Kamu tega liatin aku begini? Kalau nggak, bantu dong!” Bantuan yang diberikan akan tidak ikhlas! Kamu pun akan dijauhi. Siapa yang ingin dekat dengan orang yang membuat mereka merasa bersalah?

Solusinya, coba dibalikkan, tekankan bahwa mereka merupakan orang yang cocok membantumu. Tapi, jangan desperate. Misalnya, coba bilang “Dari pengalaman atau pengetahuan kamu, kayaknya kamu yang paling cocok membantu aku nih di situasi ini.” Lebih enak bukan?

Terakhir, ini penting banget. Pastikan kamu mendapatkan bantuan! Bukan hanya demi permasalahan kamu. Tapi coba pikirkan bila orang yang meminta bantuan tiba-tiba hilang.

Apa yang akan kamu lakukan?

Mungkin mengoceh dan berprasangka buruk. Mungkin berpikir: “Dia yang butuh, kita yang repot nyariin?” atau “Pasti minta bantuannya ke banyak orang. Gue ditinggal begitu saja”. Intinya, kita akan mempertanyakan apakah orang ini benar-benar serius.

Jadi, cobalah follow up! Kamu bakal kelihatan lebih ikhlas dan serius dengan permintaanmu.
________________________________________________________________________________

Meminta bantuan itu tidak perlu susah maupun canggung. Cobalah meminta bantuan di lain kesempatan dengan beberapa tips psikologis di atas. Jangan lupa! Bila memungkinkan, balas budi orang tersebut! Tapi tidak perlu dijanjikan atau bertanya ya, biar kelihatan lebih ikhlas dan beritikad baik!

Share the article

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *