Mengkritik Pasangan

Mengapa Hubungan Romantis Bisa Pudar?

Halo semua, apa kabar? Kali ini saya kembali lagi mau membahas topik seputar hubungan romantis, nih. Pertama-tama, saya punya pertanyaan buat kalian. Ketika ditanya “kenapa sebuah hubungan bisa berakhir?” Apa jawaban yang terlintas di benak kalian?

Mungkin komunikasi? Kekerasan? Tidak setia? Atau kepribadian yang tidak cocok? Bisa jadi, ya. Karena beberapa hal ini sering menjadi faktor yang berat. Namun, nggak melulu beberapa hal ini, loh. Suatu hubungan juga bisa berakhir karena hal-hal kecil. Lebih spesifiknya, hal-hal kecil yang menumpuk!

Contohnya seperti apa? Mari kita bahas!

Kurangnya rasa hormat

hubungan romantisNggak cuma orangtua atau atasan saja yang perlu kita hormati. Banyak orang yang merasa tidak perlu terlalu menunjukkan hormat kepada pasangan dan bahkan teman. Hormat di sini sering dikaitkan dengan ketakutan.

Padahal hormat ini sesederhana kita menghargai pendapat pasangan, kita bisa mengapresiasi mereka, dan memahami kondisi mereka ketika sedang bahagia, sedih, maupun marah. Hormat juga berarti kita tidak memperlakukan mereka seperti anak kecil.

Menghormati itu sesederhana tidak sering memotong pembicaraan, tidak meneriaki pasangan, tidak mencaci atau mempermalukan mereka. Jangan heran buat kalian yang sering mengomeli pasangan tanpa alasan yang kuat dan memandang rendah mereka, ketika mereka memutuskan untuk pergi dari kamu.

Tidak bisa diandalkan

hubungan romantisIni bukan kesalahan sih, namun sebagai pasangan yang komit, kita terkadang lupa bentuk komitmen yang sebenarnya. Kita tidak hanya perlu tetap bersama pasangan, namun juga bisa diandalkan ketika dibutuhkan.

Ini berarti mendukung hal yang mereka lakukan atau setidaknya paham mengapa mereka melakukan hal tersebut walau mungkin kamu tidak setuju. Ini juga berarti bisa mencegah mereka dari hal yang mungkin berbahaya, atau membantu mereka ketika sedang dalam kesulitan.

Mereka mungkin bisa berenang, tapi sebagai pasangan yang baik kamu perlu menjadi pelampung di saat mereka membutuhkan.

Tidak berinteraksi

hubungan romantisNah ini dia. Berapa banyak pasangan yang kamu kenal yang jarang menghabiskan waktu bersama atau bahkan berinteraksi?

Kalau punya waktu luang, mengerjakan hal masing-masing atau pergi dengan teman masing-masing. Ketika bersama, bermain hape masing-masing. Interaksi cuma sebatas mengucapkan selamat pagi atau makan bareng.

Tampaknya biasa aja ya? Namanya juga punya kesibukan masing-masing. Tapi, justru kalau dibiarkan kelamaan, akan semakin sulit menceritakan hari-harimu dengan pasangan. Lama-lama, tidak menghabiskan waktu bersama sudah biasa.

Pelan-pelan ketertarikan dan kesamaan akan berkurang. Begitu juga karakteristik yang semakin tidak cocok. Ini tidak akan terjadi dalam beberapa minggu atau bulan, bisa saja dalam hitungan tahun. Jadi, selagi bisa dicegah, jadikanlah pasangan sebagai prioritas kapanpun memungkinkan!


Beberapa hal yang saya bahas ini cukup sering dianggap remeh ya. Pasalnya orang terkadang merasa kalau pasangan itu sudah orang paling dekat, jadi nggak perlu terlalu dihormati. Atau terkadang mereka merasa kalau pasangan adalah orang dewasa yang sudah sepantasnya bisa menghadapi masalahnya sendiri. Nggak salah sih. Tapi namanya juga manusia, mereka jauh lebih kompleks dari bayangan kita tentang diri mereka. Sehingga apa yang kita pikirkan tentang mereka belum tentu benar.

Apalagi kalau kamu merupakan tipe yang terakhir: saking nyamannya dengan keadaan sekarang, kamu merasa tidak perlu mengeluarkan usaha agar kehidupan romantis tetap aktif. Saking pedenya dengan kata ‘kesetiaan’ namun pelan-pelan ikatan hubungan terlepaskan. Buat apa menjalin hubungan kalau semakin lama semakin tidak ada hal yang bisa dibicarakan?

Share the article

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *