Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan menjalin hubungan dengan sesama dan mencari pasangan hidup yang bisa dipertahankan hingga akhir hayat. Disadari atau tidak, sejak remaja manusia umumnya mulai mencari tahu akan seperti apa pasangan hidupnya. Kemudian, bisa jadi mengembangkan kriteria-kriteria pasangan yang diinginkan.
Kebanyakan orang akan mencari pasangan (atau berharap bertemu pasangan) yang dirasa memiliki banyak kesamaan atau kecocokan dengan diri sendiri. Biasanya, bila bertemu seseorang yang memiliki banyak kemiripan atau kecocokan dengan diri sendiri, sering terpikir “sepertinya orang tersebut adalah jodoh saya”. Iya, kan?
Sesama penyuka hobi ekstrem bakal punya hubungan lebih langgeng?
Tetapi pada kehidupan yang sesungguhnya, tidak sedikit ya kita bertemu dan mengenal pasangan yang kelihatannya memiliki banyak perbedaan di antara mereka, namun mereka jelas terlihat sebagai pasangan yang serasi dan langgeng. Kenyataan ini menimbulkan pertanyaan, haruskah pasangan itu memiliki banyak persamaan satu sama lain agar dapat menjalin hubungan yang harmonis dan langgeng?
Memang betul, banyak persamaan dengan pasangan (minat, selera, nilai, dan lainnya), akan membuka kemungkinan terjalinnya aktivitas yang dapat dilakukan dan dinikmati bersama. Kegiatan bersama ini memperkecil kemungkinan terjadinya konflik minat yang dapat mengakibatkan perdebatan. Menjadi wajar apabila semakin memupuk rasa cinta terhadap pasangan. Namun, kesamaan ini bukan berarti pasangan yang bertolak belakang dalam banyak hal tidak bisa menjadi pasangan yang harmonis dan langgeng.
Kesamaan tidak sama dengan hubungan langgeng.
Haruskah punya banyak kesamaan dengan pasangan agar bisa menjalin hubungan yang langgeng? Jawabannya tidak. Kesamaan dengan pasangan bisa memberikan keuntungan dan kemudahan. Tetapi tanpa banyak persamaan pun sangat bisa terjalin hubungan yang ideal. Kuncinya, seberapa besar kemauan masing-masing pihak dalam sebuah pasangan dalam menjalin hubungan dan berupaya mencapai yang diinginkan tersebut. Artinya, masing-masing pihaklah yang menciptakan kecocokan tersebut.
Penekanan pada sikap saling menghargai satu sama lain akan membantu membuat perbedaan di antara pasangan tidak menjadi persoalan berat. Saling berusaha membahagiakan pasangan juga penting dalam upaya menjalin hubungan ideal. Bila pun muncul perdebatan atau konflik akibat perbedaan di antara pasangan, dengan bentuk komunikasi yang baik dan tepat, hal tersebut dapat diatasi dengan baik. Bahkan, perdebatan tersebut akan memperkaya pemahaman tentang pasangan dan dapat menjadi alat untuk semakin menghargai hubungan yang sedang dijalin bersama.
Seperti yang dikatakan oleh Dr John Gottman, profesor di bidang Psikologi di University of Washington, Seattle, Amerika Serikat, kepribadian seseorang tidak dapat benar-benar memperkirakan seberapa lama atau kesuksesan dari sebuah hubungan. Dari penelitiannya, Gottman menemukan, pasangan yang memfokuskan energi dalam membentuk sesuatu yang bermakna dalam hidup secara bersama-sama cenderung memiliki hubungan lebih langgeng.