Ciri-ciri Hubungan yang Sehat dan Tidak

Semua orang pasti mendambakan hubungan yang sehat dengan pasangannya. Namun, terkadang membedakan hubungan yang sehat dan tidak bisa cukup sulit. Namanya juga lagi jatuh cinta, ya? Yang buruk bisa saja keliatan baik. Sebaliknya, di hubungan yang tak sehat, perhatian dan kasih sayang bisa dianggap menjengkelkan. Nah, dalam artikel ini, saya ingin membahas beberapa aspek red flag yang bisa menandakan hubungan yang kurang sehat

Manipulasi

hubungan yang sehatBuat kalian yang belum familiar, bendera merah menandakan bahaya atau peringatan. Hubungan yang punya bendera merah atau red flag artinya hubungan tersebut ada perilaku yang mengindikasikan hubungan tersebut tidak sehat.

Misalnya adalah manipulasi. Secara langsung atau tidak, ini merupakan perilaku ingin mengontrol, tarik ulur, serta pemanfaatan agar kamu melakukan apa yang pasangan inginkan. Manipulasi ini tidak selalu berupa tipu daya yang kita lihat di layar kaca ya. Tapi justru bisa dengan sesimpel membuat pasangan merasa sangat bersalah karena tidak melakukan hal sepele untukmu.

Misalnya, tiba-tiba menghilang ketika kamu tidak suka dengan apa yang ia katakan, walaupun tidak sedang bertengkar. Marah besar ketika ia harus lembur dan membuatnya memilih antara kerja dan kamu. Intinya, manipulasi berkaitan dengan membuat mereka melakukan sesuatu untukmu dengan mempermainkan emosi.

Tidak Memberi, Hanya Meminta

hubungan romantisHal tersebut berkaitan dengan dinamika hubungan yang tidak sehat. Ini merupakan dinamika “hanya meminta, namun tak pernah memberi”. Terkadang ada saja pasangan yang selalu menuntut, karena merasa dirinya telah memberikan banyak hal terhadap pasangannya.

Padahal, itu belum tentu benar benar. Banyak yang sudah merasa cukup berkorban, padahal yang dilakukan hanyalah mendengarkan pasangannya curhat, atau menemani mereka jalan-jalan. Padahal komitmen sesungguhnya menuntut jauh lebih dari hal-hal tersebut. Sehingga, mereka selalu menuntut banyak hal dari pasangan mereka. Disupirin, dimasakin, dibayarin, dibelikan, dan banyak di di di lainnya. Namun pada saat yang bersamaan mereka justru selalu merasa pasangannya tidak bisa menutupi

Apabila tidak dilakukan maka mereka akan kesal dan ngambek. Ini jauh dari kata hubungan yang sehat. Satu pihak merasa ia pantas diberikan banyak hal (selalu meminta) oleh pasangannya (selalu memberi). Apakah kamu pernah merasakan hal yang sama?

Gaslighting

hubungan yang sehatBendera merah terakhir yang ingin saya bahas adalah gaslighting. Buat yang belum tahu, gaslighting adalah ucapan atau perlakuan kepada pasangan yang bisa membuat mereka tidak percaya diri, merasa bersalah, dan mempertanyakan prinsip, identitas, dan bahkan kewarasan mereka.

Misalnya, selalu menyalahkan mereka dalam berbagai situasi, mengkritik perilaku mereka, dan mencoba mencari aspek negatif terhadap tujuan mereka berbuat sesuatu. Bisa saja mereka bilang hal seperti “Kamu nggak mau antarin aku ke kantor? Kalau aku telat berarti salah kamu ya?”. Padahal belum tentu kewajiban kamu, tapi kamu sudah disalahkan.

Atau, misalnya ketika bhubungan yang sehatertengkar terus mereka memaki atau mengatakan hal yang kasar sehingga kamu merasa sedih dan kecewa, kamu yang dibilang terlalu sensitif dan bahkan mengada-ada. Kamu dibuat mempertanyakan dirimu bahkan ingatanmu sendiri.

Apa yang bisa kita lakukan?

Kalau kamu menemukan beberapa perilaku di atas, apa yang harus kamu lakukan? Pertama, bicarakan dengan pasangan tentang perilaku seperti ini. Terkadang, mereka tak sadar mereka salah. Kedua, cari opini lain dan lingkungan yang aman untuk bercerita. Ingatkan dirimu kalau kamu tidak seperti yang dikatakan dan tak perlu selalu percaya setiap kata yang keluar dari mulut pasanganmu.

Kemudian, bersiap-siaplah untuk mundur dari hubungan, baik secara sementara maupun permanen bila perilaku-perilaku tersebut terus berlanjut. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang jauh dari perilaku-perilaku di atas.


Banyak orang dengan berbagai alasannya enggan untuk meninggalkan hubungan yang penuh dengan red flag ini. Mereka juga tidak mau berkomunikasi dengan pasangannya soal hal yang kurang dari hubungan mereka.

Tapi di lain sisi, mereka juga merasa kesepian, marah, kesal, dan tak bahagia, namun tetap berusaha menutup-nutupinya dan meyakinkan diri mereka kalau sebaiknya diam atau tidak memulai konflik. Bukannya menyelamatkan, dengan begini justru banyak orang menanam racun pada hubungan yang sehat! Peringatan itu sangat penting untuk tidak diabaikan loh, agar tidak menjadi hal yang lebih parah!

Share the article

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *