Saya pribadi tidak setuju dengan stereotipe bahwa perempuan harus mencari yang ‘aman-aman’ saja dalam berkarir. Begitu juga dengan pandangan bahwa perempuan seharusnya diam di rumah saja setelah berumah tangga. Menikah dan punya anak memang merupakan hal yang sangat membahagiakan, namun saya merasa selain sebagai istri dan ibu, saya juga bisa menjadi mompreneur alias mother entrepreneur, yang dalam Bahasa Indonesia berarti seorang Ibu yang berwirausaha.
Saya pribadi pun sering mendapatkan pertanyaan dari banyak ibu atau perempuan yang telah berumahtangga soal membangun bisnis sendiri. Di sini, saya ingin sharing sedikit tentang apa artinya menjadi seorang mompreneur. Yuk, simak!
Mengapa menjadi seorang Mompreneur
Menjadi seorang mompreneurs bagi saya bukan hanya sebagai suatu keinginan moneter. Tapi sebaliknya, merupakan perjalanan saya menemukan potensi serta kepercayaan diri saya, dalam membangun suatu hal milik saya sendiri yang bisa saya gunakan untuk membuat keluarga saya lebih bahagia.
Menjadi mompreneurs merupakan persoalan pencapaian potensi diri. Tujuannya adalah mendefinisikan diri lebih dari seorang Ibu Rumah Tangga, tapi juga memiliki identitas yang bisa membuat bangga dan bahagia dirinya, pasangannya, dan anaknya. Buat para Ibu di luar sana yang punya keinginan menjalankan bisnis, saya sarankan jangan terlalu memikirkan hal ini. Suami dan anak yang sayang dan saling memahami biasanya mendukung, bahkan bisa membuat mengelola bisnis semakin mudah.
Sibuk berbisnis, berarti keluarga ditinggal?
Banyak yang berpikir begini: “Kalau saya urus bisnis, berarti anak dan rumah tidak ada yang urus dong?” Bukan berarti tidak mengurus keluarga, tapi saya percaya perempuan bisa tidak hanya mengurus keluarga dengan baik, tapi juga menopang karir atau bisnis di saat yang bersamaan.
Menjadi seorang Ibu yang punya kesibukan di luar rumah tangga (karir, mengurus bisnis), bukanlah hal yang mudah. Mengambil peran ini seringkali membawa beban dan tekanan tidak hanya fisik, namun psikis kepada seseorang.
Sebagai seorang ibu, istri, dan pengelola bisnis, kita perlu cermat tidak hanya membagi waktu, namun juga energi bagi orang-orang di sekitar kita. Tentu, ini tidak dilakukan sendiri. Memang tergantung bisnisnya sih, tapi seringkali seringkali semua kembali pada membuat prioritas.
Tidak harus selalu bisnis didahulukan kok. Ada waktunya perlu ditinggal ketika ada prioritas terkait anak atau pasangan. Ketahuilah, mana yang perlu didahulukan berdasarkan isu yang ada. Fokus pada hasil yang membuatmu bahagia dan puas, jangan mencari kesempurnaan.
Menjadi pemilik bisnis memang membawa banyak perubahan, seringkali perubahan tersebut tidak sesuai yang kita inginkan. Tidak apa! Bagaimana kita menerima dan membuat perubahan tersebut menjadi kekuatan untuk tetap majulah yang membuat seorang mompreneur kuat! Mengharapkan segala sesuatu berjalan lancar selalu itu hampir tidak mungkin.
Menjadi mompreneur, teladan bagi anak
Di saat ini, saya ingin memberi pesan bagi seluruh ibu, baik yang womanpreneur atau belum, sebuah keunggulan menjadi seorang mompreneur, yaitu menjadikan teladan entrepreneurship kepada anak-anak kita.
Di zaman sekarang, banyak sekali yang tidak sadar dengan pentingnya skill kewirausahaan yang diajarkan saat dini. Padahal, anak belajar dengan memperhatikan orangtuanya. Sehingga, kemampuan dan keterampilan membangun bisnis ini, bisa dengan mudah ia terapkan di kemudian hari.
Menjadi mompreneurs, kita tidak hanya mengajarkan atau memberi contoh tentang pentingnya mengelola uang, namun juga mengatur kedisiplinan, dan mengajarkan anak untuk berjuang untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dengan kerja keras dan kerja cerdas!
Mindset dan kebiasaan entrepreneurship ini akan sangat menentukan kesuksesan si kecil di masa depan. Menurut saya, ini justru menjadi salah satu tanggungjawab seorang mompreneur yang terbesar. Kembali lagi, sebagai seorang ibu, bukankah sudah menjadi tugas kita untuk mengajarkan yang terbaik bagi anak? Menurut saya, mengajarkan bagaimana cara berbisnis secara mandiri, serius, dan etis semenjak awal merupakan hal terbaik yang bisa seorang mom berikan kepada masa depan anaknya.
Itulah beberapa alasan dan makna menjadi mompreneurs bagi saya. Buat mom-moms lainnya yang mungkin sedang dilemma memulai bisnis sendiri, mungkin beberapa pemikiran ini bisa dijadikan pertimbangan ya! Menjadi mompreneurs juga tidak sepenuhnya menyenangkan ya. Untuk tantangan dan hal yang perlu diperhatikan, saya bicara di konten selanjutnya ya!